Description
Dapat dikatakan bahwa sebenarnya, kultur penulisan Ensiklopedi di burni Indonesia telah berusia cukup tua, lebih rua dari umur Republik Indonesia. Hal ini berkat kultur ilmu pengetahuan yang cukup maju pada negara bekas penjajah kita, dimana pemerintah kolonial Belanda telah menerbitkan sebuah ensiklopedia khusus tentang daerah koloni Hindia Belanda, berjudul Encyclopedie van Nederlandsch-Indie (Gravenhage Martinus Nijhoff, NV EJ v/h EJ. Brill, Leiden, 1927) sebanyak 5 jilid yang total setebal 2000 halaman. Selama beberapa kurun, Ensiklopedia ini dapat dianggap sebaga dengan dasar semangat nasionalisme yang sesuatu yang fenomenal sehingga dibutuhkan waktu cukup lama untuk membuat padanannya. Setelah periodisasi Indonesia merdeka, barulah pada tahun 1954
, kental terbit sebuah ensiklopedi yang secara unik diberi judul Ensiklopedi Umum Dalam Bahasa Indonesia susunan Adinegoro (Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1954), sebuah format buku kecil dengan 402 halaman. Dan pada tahun yang sama, terbitlah Ensiklopedi Indonesia (NV Penerbitan W. van Hoeve Bandung-'s-Gravenhage, 1954) sebanyak 3 jilid dalam format ensiklopedia standar. Pada masa sekarang dalam format Ensiklopedi Umum yang luas beredar adalah Ensiklopedia Indonesia (Penerbit PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 1992) sebanyak 10 jilid dan pada puncaknya adalah terbitnya Ensiklopedi Nasional Indonesia (Penerbit PT Delta Pamungkas, Jakarta, 2000) sebanyak 18 jilid. Sekalipun dianggap sudah cukup lengkap, ensiklopedia tersebut, dianggap belum mampu secara spesifik mengangkat hal-hal yang kuat kental ke-Indonesia-annya.
Selama satu dekade terakhir, telah muncul kesadaran kuat untuk menyusun ensiklopedia dengan tema-tema khusus, dalam format yang sangat terbatas ruang lingkup maupun tatacara distribusinya. Salah satu yang fenomenal adalah Ensiklopedi Sunda (PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, Agustus 2000), yang secara spesifisik mengangkat sub-tema Alam, Manusia dan Budaya Sunda. Di samping itu juga telah terbit, Bauwarna Adat Tata Cara Jawa (Yayasan Suryasumirat, Jakarta, 2000) sebanyak 2 jilid dan Ensiklopedi Wayang Indonesia (Penerbit Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia, Jakarta, 1999) sebanyak 6 jlid.
Menurut Jarome Samuel, pengarang buku Katalog Beranotasi: Ensiklopedia, Kamus dan Daftar Istilah Bahasa Indonesia 1741-1995 (Yayasan Obor Indonesia, 2001) sebanyak 1.268 buah sejenis buku panduan yang telah dipublikasikan ke tengah masyarakat. Jumlah tersebut mencerminkan keluasan tema yang dibahas secara spesifik antara lain: informasi, filsafat dan agama, negara dan politik, ilmu ekonomi, kegiatan perekonomian, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, teknik, seni dan olahragaISBN: ENSIKLOPEDIAJ
