Description
Kuala Lumpur tatkala musim rusuh melanda tetap cerita terindah di mata Mei Ling. Sejarah yang memutikkan leluhur cintanya terhadap frasa dan metafora dalam bahasa ibunda. Disitulah dia menyunting keakraban dalam ranum kasih sayang bersama Kamarul Hisham โ remaja yang tidak jemu-jemu menyantuninya dengan bilah-bilah pantun dan gurindam, bidalan serta pepatah berbahsa melayu.Tanggal rusuh itu โ 13 Mei 1969 tidak pernah mati dihatinya, ia hidup dan mengalir bersama wacana ilmu dalam lembar-lembar rinci kajian ilmiahnya. Sehitam atau pun sekelam mana sejarah itu, ia tetap bergenang jernih di lubuk jiwanya. Lalu, kenangan terluka itu turut sama di bawa berkelana jauh ke bumi Guangzhou โ tanah poyang tercinta, Kuala Lumpur ditinggalkannya dengan rangkap-rangkap syahdu dalam nyanyian rindu yang menguntum kalbu seorang perempuan bernama Prof. Mei Ling.. ISBN:9789676127648